isu perubahan iklim

Isu Perubahan Iklim – Saat ini, selain menghadapi pandemi Covid-19, kita ketahui dan rasakan bersama adanya peningkatan suhu bumi yang tidak biasanya. Cuaca menjadi sangat panas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, banyaknya bencana alam terjadi diberbagai wilayah juga tidak dipungkiri sebagai indikasi adanya masalah perubahan iklim. Tidak hanya dirasakan di Indonesia saja, perubahan iklim ini telah dirasakan oleh negara-negara lainnya di dunia. Adanya laporan terbaru yang diterbitkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) telah menunjukkan adanya peringatan keras pada kita semua atas aktivitas manusia yang telah pada tingkat merusak planet bumi dan berdampak pada perubahan iklim global.

Perubahan iklim yang terjadi telah berdampak pada setiap wilayah di seluruh dunia. Pengurangan emisi global menjadi nol bersih telah menjadi isu dan kebijakan yang sedang diperjuangkan. Hal tersebut tidak lain untuk mengatasi masalah pemanasan global dan menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim. Artikel berikut ini akan mengulas tentang isu perubahan iklim dan beberapa kebijakan perubahan iklim yang telah dilakukan pemerintah Indonesia serta peran apa yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya.

Apa itu Perubahan Iklim?

Perubahan iklim yang dimaksudkan disini adalah adanya pergeseran jangka panjang dalam iklim, seperti suhu, curah hujan, dan angin. Pemanasan global merupakan wujud dari perubahan iklim tersebut, dimana adanya peningkatan suhu bumi (pemanasan). Pemanasan tersebutlah yang pada akhirnya menyebabkan perubahan iklim. Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim global. Salah satunya adalah aktifitas manusia yang melepaskan polusi secara bebas dan berlebihan. Aktifitas pembakaran bahan bakar fosil seperti minyak, batu bara, propana, solar, gas alam, dan bensin bisa menyebabkan pemanasan global atau “efek rumah kaca”.

Perubahan iklim bisa menyebabkan cuaca ekstrim seperti banjir, badai, kenaikan permukaan laut, peningkatan suhu atau gelombang hawa panas, dan kekeringan. Perubahan-perubahan tersebut bisa berdampak pada kesehatan manusia, kualitas udara, persediaan makanan, hutan, pertanian, ekosistem, daerah pantai dan sumber daya air. Menurut Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan bahwa untuk membatasi pemanasan global bisa dilakukan dengan menghentikan penggunaan batu bara dan beralih ke sumber energi bersih, melindungi alam, dan menyediakan pendanaan iklim untuk negara-negara di garis depan.

Beberapa Kebijakan Pemerintah Menghadapi Isu Perubahan Iklim

Program pembangunan yang dilakukan oleh semua negara memang menciptakan kesejahteraan masyarakat. Namun tak dipungkiri secara bersamaan berkonsekuensi pada mobilitas yang semakin tinggi, penggunaan energi semakin besar, dan tekanan terhadap sumber daya alam juga semakin tinggi. Indonesia sebagai negara yang ukuran ekonominya terbesar di Asia Tenggara memiliki peran penting dalam berpartisipasi menangani risiko perubahan iklim termasuk dalam pengurangan emisi karbon.

Perubahan iklim akan menimbulkan dampak yang cukup signifikan dalam sektor pembangunan di Indonesia. Dampak perubahan iklim pada berbagai sektor pembangunan, yang pertama adalah sektor pertanian, perkebunan dan pertanian dimana merupakan penyumbang devisa utama nasional (komoditas minyak sawit, karet, kokoa, rumput laut), ekspor minyak dan lemak nabati, dan bahan bakar mineral. Sektor pertambangan juga akan terganggu dengan adanya cuaca ekstrim. Namun, menjadi ironis di Indonesia ketika sektor-sektor penghasil seperempat pemasukan devisa diatas merupakan penyumbang emisi karbon seperti halnya pembukaan lahan gambut dan pembakaran lahan sawit, serta penggunaan batu bara tak bersih (pelepasan gas rumah kaca). Tidak hanya sektor tersebut, sektor keuangan pun akan berdampak pula ketika beberapa sektor diatas bermasalah. Dibutuhkan penyelesaian yang terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah agar masalah isu perubahan iklim ini bisa berhasil.

isu perubahan iklim dunia

Untuk menghadapi adanya isu perubahan iklim tersebut ada beberapa kebijakan yang telah dibuat oleh Pemerintah saat ini, antara lain;

1. Kebijakan Kementerian Keuangan

Kemenkeu telah berkomitmen untuk menangani perubahan iklim, hal tersebut ditunjukkan pada kebijakan yang diarahkan untuk mencapai transisi ekonomi rendah karbon. Penanganan terhadap perubahan iklim juga telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahazil Nazara mengatakan bahwa Kementerian Keuangan melalui kebijakan fiskal akan mengatasi masalah perubahan iklim tersebut. Kebijakan yang dibuat juga diarahkan agar masyarakat bisa beralih untuk menggunakan kendaran beremisi rendah dan ramah lingkungan.

Tidak hanya kebijakan itu saja, pemerintah juga telah menerbitkan Global Green Sukuk pada Tahun 2018. Kebijakan tersebut digunakan sebagai instrumen pembiayaan yang kompatibel untuk mencapai target kegiatan penghijauan. Investasi tersebut digunakan untuk transportasi, sanitasi, energi baru terbarukan, pengelolaan limbah, dan proyek penghijauan lainnya. Bahkan, untuk mengatasi masalah perubahan iklim, Pemerintah bersama dengan DPR juga akan membahas tentang pajak karbon sebagai bagian dari RUU Ketentuan Umum Perpajakan.

2. Kebijakan Kementerian Perekonomian

Isu perubahan iklim telah menjadi perhatian seluruh sektor pemerintahan, salah satunya adalah sektor perekonomian. Dampak pandemi Covid-19 telah banyak dirasakan seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia, tidak hanya kesehatan tapi juga dalam sektor ekonomi. Namun, tak hanya menghadapi pandemi saja, meningkatnya suhu bumi pun menjadi persoalan terbaru dan menjadi isu besar perubahan iklim Dunia. Isu perubahan iklim terkait meningkatkan suhu bumi sebesar 2,5 hingga 4,7 derajat celcius pada tahun 2100 sebagai akibat peningkatan Gas Rumah Kaca (GRK) telah mencuat di berbagai media dan telah menjadi topik hangat yang dibicarakan.

Adanya Paris Agreement oleh 196 negara adalah sebagai bentuk komitmen dunia dalam memperkuat penanganan global terhadap adanya ancaman perubahan iklim dunia. Airlangga Hartarto (Menko Bidang Perekonomian) dalam acara INDY Fest, 19 Oktober 2021 dengan tema “Net-Zero Emissions” menyatakan bahwa Pemerintah telah menetapkan ekonomi hijau sebagai salah satu strategi utama transformasi ekonomi dalam jangka menengah panjang. Arah kebijakan pemerintah ditetapkan melalui Pembangunan Rendah Karbon yang dilakukan melalui pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan), perlindungan hutan dan lahan gambut, peningkatan produktivitas lahan, dan penanganan limbah terpadu.

3. Pembentukan Lembaga Pendanaan

Target Pemerintah Indonesia dalam penanganan isu perubahan iklim adalah dengan menekan emisi hingga 34%-41% dengan  kemampuan sendiri dan bantuan internasional pada 2030 dari business as usual. Pemerintah juga telah mendirikan Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) pada Tahun 2019. Lembaga tersebut difungsikan untuk membantu meningkatkan kualitas pembiayaan program ekonomi hijau. Selain BPDLH, Pemerintah juga membentuk Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) dimana memiliki fungsi untuk memberikan alternatif investasi terhadap pembangunan ekonomi hijau. INA memiliki peran untuk mengembangkan investasi di berbagai sektor utama sehingga dapat mendukung pembangunan secara berkelanjutan.

Apa Peran Pemuda Menghadapi Isu Perubahan Iklim?

Sebagai pemuda, apa peran yang bisa kita ambil? Mungkin itu pertanyaan pemuda kita saat ini. Menghadapi bukan melarikan diri dan acuh adalah bentuk peran penting yang bisa diambil para pemuda untuk menghadapi isu perubahan iklim. Menghadapi krisis iklim adalah hal yang harus dilakukan oleh pemuda dan seluruh penduduk di bumi ini. Kita bisa memerangi krisis iklim ini dengan melakukan berbagai aksi baik secara individu maupun berkelompok. Pemuda bisa melibatkan diri dengan melakukan berbagai aksi peduli lingkungan. Jika banyak pemuda di Indonesia dan dunia melakukan aksi peduli lingkungan maka masalah perubahan iklim bisa dimungkinkan teratasi.

Mungkin banyak dari kita menganggap bahwa untuk mengatasi masalah perubahan iklim bukanlah hal yang mudah, ya memang tidaklah mudah. Namun, jika kita sudah memiliki kesadaran akan adanya potensi perubahan iklim dan dampaknya bagi kehidupan global, maka sejak dini kita bisa mulai mengantisipasinya dari hal-hal kecil. Kita bisa mulai mengatasinya dari rumah masing-masing dengan melakukan beberapa hal misalnya; melakukan penghematan bahan bakar, penggantian bahan bakar berbasis fossil dengan sumber energi baru/terbarukan, atau penanaman hutan kembali (absorber alami). Kita bisa mulai dengan menghijaukan area rumah kita terlebih dahulu. Dengan demikian bumi kita pun akan hijau kembali dan sehat kembali.

Bijak dalam penggunaan bahan plastik, mengurangi sampah plastik dan makanan, dan mengurangi jejak karbon lainnya, juga bisa diterapkan mulai saat ini. Kita juga bisa bergabung dengan berbagai komunitas peduli lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal. Mengikuti program-program pembangunan lingkungan, mendorong kerjasama lintas sektor di bidang lingkungan, dan kegiatan lainnya.

Semoga dengan semua aksi kepedulian terhadap lingkungan yang kita lakukan bisa berdampak besar pada kesehatan iklim di dunia dan Indonesia khususnya. Amin

Sumber:

https://ekon.go.id/publikasi/detail/3386/kelola-isu-perubahan-iklim-pemerintah-manfaatkan-strategi-transformasi-ekonomi-melalui-pembangunan-hijau

https://www.liputan6.com/global/read/4628721/inggris-desak-dunia-bergerak-cepat-tangani-isu-perubahan-iklim

https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/indonesia-berkomitmen-pada-isu-perubahan-iklim

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210801115855-4-265188/awas-sektor-andalan-ri-jadi-korban-utama-perubahan-iklim