dampak sampah plastik bagi lingkungan

Masih malas memilah sampah plastik dari rumah? Berikut ini ulasan tentang dampak sampah plastik bagi lingkungan hidup yang perlu kamu ketahui.

Harapannya dengan mengetahui dampak sampah plastik bagi lingkungan hidup ini, mampu menyadarkan dan menuntut kita untuk segera mengurangi, memilah dan mengolahnya dengan baik dan benar.

Baca juga: Peduli Lingkungan dengan Bijak Kelola Sampah dari Rumah

5 Dampak Sampah Plastik Bagi Lingkungan Hidup

Sebagaimana diketahui bersama bahwa sampah plastik baru bisa terurai secara sempurna dengan waktu yang begitu lama sekitar 100 hingga 500 tahun. Dengan sifat plastik yang sulit terurai tersebut dengan kandungan bahan didalamnya ternyata memberikan banyak dampak negatif. Adapun dampak negatif tersebut, antara lain;

1. Pencemaran Air dan Tanah

Sampah plastik mengandung racun-racun partikel plastik yang masuk ke dalam tanah yang kemudian membunuh hewan pengurai seperti cacing. Bahan poliklorinasi (polychlorinated biphenyl atau PCB) dan pestisida yang terdapat dalam plastik tidak dapat terurai walaupun dimakan binatang maupun tanaman. Selain itu, sampah plastik bisa mengganggu jalur air sehingga sulit teresap di dalam tanah. Dengan demikian, kesuburan tanah pun terganggu dan sirkulasi udara tidak bisa masuk dengan baik.

Selain mengganggu kesuburan tanah juga akan menggangu habitat hewan dan tumbuhan laut. Sampah plastik dapat menjerat hewan-hewan dilaut seperti penyu, lumba-lumba, dan berbagai ikan laut serta tumbuhan laut. Tidak hanya menjerat tapi juga ketika dimakan oleh hewan laut akan menimbulkan kematian dan meracuni hewan laut lainnya.

Baca juga: Stop Kantong Plastik!, Gunakan 5 Alternatif Kantong Belanja Non Plastik Ini

2. Pemanasan Global

Kantong plastik menjadi salah satu penyebab masalah perubahan iklim yang sudah terjadi di dunia. Mulai dari proses produksinya hingga tahap pembuangan dan pengelolaannya, sampah plastik banyak menghasilkan gas rumah kaca ke atmosfer.

Plastik terbuat dari minyak bumi dan untuk melakukan produksi plastik membutuhkan kurang lebih 12 juta barel bahan baku minyak. Hal tersebut dikarenakan kantong plastik masih sangat digemari penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Padahal untuk mengubah minyak bumi menjadi plastik diperlukan proses pembakaran yang bisa berkontribusi dalam masalah pemanasan global atau gas rumah kaca ke atmosfer.

3. Polusi Udara

Salah satu dampak yang juga membahayakan kesehatan manusia yakni dari aktifitas pembakaran sampah plastik yang kurang baik. Proses pembakaran yang kurang sempurna bisa mengakibatkan kurang terurainya partikel-partikel plastik dengan baik pula sehingga menjadi dioksin di udara.

Dioksin yang nantinya dihirup oleh manusia tersebut akan memicu tumbulnya berbagai macam penyakit seperti kanker, gangguan sistem syarat, hepatitis, gejala depresi dan pembengkakan hati. Sangat jelas bahwa sampah plastik memiliki dampak negatif bagi kesehatan manusia karena polusi yang dihasilkan dari penggunaannya.

Baca juga: Ubah Sampah Plastik Menjadi BBM, Inspirasi Inovasi dari Dimas Bagus

4. Mengacaukan Proses Rantai Makanan

Salah satu bahaya sampah plastik bagi lingkungan yakni mengacaukan proses rantai makanan. Tumpukan sampah plastik yang tersebar baik di air dan tanah bisa mempengaruhi organisme baik ukuran besar hingga yang terkecil di dunia seperti plankton.

Sampah plastik yang tertelan oleh organisme-organisme tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan dan juga kematian. Organisme bisa mengalami keracunan atau tersedak bahan plastik. Tidak hanya organisme yang ada di dalam tanah juga di dalam air hingga manusia sebagai predator puncak dalam keseluruhan rantai makanan.

5. Bahaya Banjir

Tumpukan sampah merupakan salah satu penyebab utama banjir yang sudah jadi rahasia umum. Terjadinya bencara banjir dalam suatu wilayah seringkali diiringi dengan penemuan tumpukan sampah plastik yang menyumbat saluran air dan sungai-sungai di area pemukiman warga. Namun, kesadaran akan pemakaian dan pengolahan sampah plastik masih sangat rendah di kalangan warga. Pembuangan sampah sembarangan di sungai atau saluran air lainnya masih marak diberitakan diberbagai wilayah di Indonesia.

Baca juga: Banjir, Bencana Alam Akibat Tumpukan Sampah

Kesimpulan

Dari ulasan diatas sangat jelas bahwa banyak sekali dampah negatif dari sampah plastik. Penggunaan sampah plastik yang terus menerus dan berlebihan bisa mengakibatkan pencemaran air dan tanah, polusi udara, bahaya banjir, mengacaukan proses rantai makanan dan pemanasan global atau perubahan iklim.

Untuk mengatasi masalah sampah plastik, baiknya kita segera menerapkan solusi pengelolaan prinsip 3R yakni memakai ulang (reuse), mengurangi pemakaian plastik (reduce), dan mendaur ulang (recycle).

Anda punya sampah plastik menumpuk di rumah, di kantor, atau di kampus? Segera hubungi Bank Sampah Induk Surabaya atau Yayasan Bina Bhakti Lingkungan untuk mendapatkan layanan pengambilan dan pengolahan sampah plastik secara profesional.

Dukung juga program-program dari yayasanbinabhaktilingkungan.or.id dalam upaya penanggulangan masalah sampah plastik dan membangun kewirausahaan berbasis lingkungan. Untuk informasi lengkap mengenai program lingkungan, silakan hubungi admin yayasan.